Tentang Lelaki dan Ruang yang Ku Tiduri (Cerpen Nurul Hidayah)

Jumat, 23 Desember 2011 | 0 komentar

Ruangan ini begitu sempit
Ruang yang selalu dihujani oleh embun dari asap rokokmu
Ruang terpahit, sepahit kopi yang selalu kau teguk tanpa gula
Ruangan dimana kita bercinta tanpa Cinta
tanpa pikiran, tanpa perhitungan, tanpa masa depan
tapi di ruangan ini, aku seolah kau perjuangkan.

Jelita masih gadis, masih belasan
masih belasan juga mengenal laki-laki yang murahan
mengobral janji lalu putus dan dibuang
Jelita tak pernah lama mempertahankan lelaki seperti itu
Jelita cukup perih dengan luka saat 17 tahunnya
dihujam dalam-dalam tepat dikemaluannya
ini adalah pemerkosaan, pemerkosaan batin dan masa depan
bagaimana dengan suaminya nanti?
Jelita  hampir saja meludahi Tuhannya
"Tuhan, mengapa aku tercipta sebagai wanita?"
teriaknya!!!...

saat itu ia jauh, Tuhannya adalah bir dan asap rokok
yang selalu dia sembah dengan segenap perih
dihirup dan dihempas
hanya bisa memegangi lubang yang terasa menganga dihatinya
sedikit ia lihat dicermin, ternyata memang sudah tak utuh
bisakah dijahit? atau merapat lagi...
tidak jelita, semuanya telah terjadi...
jalanmu sudah mengangkang sekarang, tidak lagi Ayu ataupun menawan.

sepanjang jalan adalah ingatan
malam tak pernah mau tahu tentang siapa yang tak tertidur
dan malam pun tak pernah bisa membangunkan siapapun yang tertidur nyenyak
derita adalah selimut terhangat, Jelita tak bisa ceria lagi mengejar cinta.

adalah Dimas, lelaki gagah yang berenang dilautan darahnya
dia bilang akan membantu Jelita merangkak dan berjalan
setelah tetesan darahnya yang pertama jatuh ke bumi yang hina
"Ah ... tidak mungkin!!!"
"percayalah Jelita, aku akan menyelamatkanmu dari semua ini, aku akan mencintaimu apa adanya, setulusnya, tanpa melihat siapa dirimu"
"bohong!!!!'
"sumpah demi Tuhan"
"pergi kau"
"Tapi, aku cinta..."
"Bohong, pergi sana aku bukan PERAWAN!!!"

berulang kali dia meyakinkan Jelita untuk percaya sepenuhnya, tapi tak pernah sedikitpun Dimas mengikatkan sesuatu yang pantas pada Jelita, hingga akhirnya dia menghilang tanpa jejak, tanpa menyentuhnya, hanya ada selembar janji yang tertulis bahwa suatu saat jika kembali, Jelita tetap akan menjadi istrinya..

Jelita merasa dibohongi, baginya lelaki adalah sama, kesetiaan yang dia anut hanya bisa menyakiti tanpa akhir, Jelita merasa puas menjadi seorang bajingan, yang mengabdi pada kebebasan, jiwanya semakin hancur tak terselamatkan, hingga kebebasan itu menyeretnya ke ruang ini. masih ruang laki-laki , laki-laki yang sama bebasnya dan tak jauh busuk dari Jelita. Markus!!! satu nama yang digaris merahi

hingga tiba pada kebodohannya yang ke-2
dia diracun begitu jahat bersama lampion-lampion merah yang menggantung di kamarnya
seketika itu juga perasaannya menggantung
lelaki ke duanya menyulut cinta dalam-dalam di dadanya
tapi tak sedikitpun Jelita terbakar
dia hanya tertidur kosong
lalu ditunggangi hingga lubangnya semakin dalam
Jelita diperalat,
Jelita merelakan saja, karena semuanya tak ada yang berarti
termasuk dirinya dan lubang itu.

"Kau akan kunikahi, tenang saja!!!"
"Tidak, aku tak butuh lelaki sepertimu"
"Tapi aku butuh"
"Bohong!! butuh apa? butuh tunggangan??"
"Butuh segalanya sayang,.,,"
"Najis!!!"
"Kita memang najis, lalu mau apa?"
"membunuhnmu!!!"
"Aku rela, lalu mau apa? kau adalah kebebasan yang sejati, dan aku jatuh cinta pada kebebasanmu Jelita"
"Aku mau menikah dengan seseorang yang baik"
"Kau tak baik, kau sudah kutiduri"
"Aku tak peduli"
"Kalau begitu aku yang peduli, tak ku izinkan kau bahagia dengan siapapun"
"Terserah!!!"
"Aku serius, lihat saja nanti J"

bersambung....

Tentang Lelaki dan Ruang yang Ku Tiduri (Cerpen Nurul Hidayah)

Tentang Kemarin

Jumat, 16 Desember 2011 | 0 komentar


Tentang Kemarin
Sebelum semuanya dimulai, tepatnya sebelum aku membuat masalah yang paling  fatal, semuanya nampak damai , tenang dan penuh iman. Aku pribadi merasa sebagai wanita yang tidak punya masa depan, bodoh, tidak tahu apa-apa, mudah diperalat, depresi, tertekan ,aku tidak pernah percaya kepada diriku sendiri, dan ketika itu adalah titik terparah disaat aku bingung tentang kehidupan ini.
Disaat itu juga, aku merasa tak ada yang peduli dengan hidupku, bagaimana masa depanku, semuanya kosong, satu-satunya pilihan ketika itu adalah mempersilahkan waktu untuk menghabisiku dengan kejam, masa bodoh, benar-benar masa bodoh , aku tak bisa berfikir sehat waktu itu.
Disaat itu juga, aku ditanya tentang cita-citaku, sederhana!!!, cita-citaku hanya ingin membahagiakan orang tuaku, aku ingin mengangkat derajat ke-2 orang tuaku, yang selama ini selalu medapatkan perlakuan tak adil dari saudara-saudaraku, aku sakit melihat Ayahku selalu menjadi orang yang mengalah dan tertindas, batinku tersilet  melihat Ibuku selalu dikesampingkan , ke dua orang tuaku adalah orang yang berlatar belakang “perih”, Ibuku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah , hidup serba kekurangan dengan kasih sayang seorang Ibu yang keras dan terbatas, berbagi dengan ke 9 orang  anaknya yang selalu bersaing, sementara Ayahku adalah anak laki-laki yang tertutup, tidak banyak bicara, tidak terlalu bahagia dan tidak pula terlalu sedih, Ayah paling sabar yang menerima segala sesuatunya dengan ikhlas, aku merasakan perjuangan Ayahku tidaklah gampang, bahkan tidak bisa terbeli oleh apapun. Karena latar belakang ini, aku harus berusaha lebih, berusaha untuk menjadi yang bisa diandalakan, aku tak mau mereka harus bersusah payah lagi, cukup aku sekarang yang berjuang, meneruskan semuanya, mencukupi segala kekurangan, jangan mereka. Mungkin tidak hanya aku yang bercita-cita seperti itu, bisa jadi semua anak didunia ini, ingin memulyakan kedua orang tuanya, dengan cara mereka sendiri.
Tapi,.. sejenak pikiranku terhenti pada kata tapi, sepertinya cita-cita sederhanaku, tak sesederhana kenyataannya, aku bercermin melihat aku yang sebenarnya, aku yang tidak pernah sanggup belajar dengan fokus, aku yang selalu merasa gagal dan merasa “nothing” menjadi mahasiswi disini, aku hanya bisa menghabiskan uang ayahku, aku tak berprestasi disini, aku selalu bolos dan mengutuk semua ini, aku selalu berteriak dalam hati, “Jiwaku bukan tercipta sebagai engineer tapi MUSISI”
                Dan tapi, orang tuaku tak pernah mau memberikan restunya untukku, mengikhlasku tumbuh sebagai seorang musisi , meskipun hanya dianugerahi bakat alam, aku tak pernah meminta dengan sekolah atau guru musik, padahal aku sangat yakin , dengan bakat dan semua yang ku bisa, hidupku bisa terjamin, bukan hanya hidupku, tapi hidup ke-2 orang tuaku. Aku pikir notabene Ayahku yang religius , cukup membuatku paham, adalah tabu dan mungkin aib memiliki anak perempuan yang berprofesi sebagai musisi, ya musisi, karena jiwaku adalah musik sepenuhnya. Bukan yang lain, bukan boiler, bukan listrik, bukan  mesin bubut, bukan heat exchanger, bukan kondensor atau kompresor, bukan pula turbin angin dan solar water heater , yang membuatku pusing setengah mati.
                Disanalah semuanya dimulai, disaat perkuliahanku terasa “menjenuhkan dan menakutkan” nilai-nilaiku tak ada yang natural, tiap semester adalah ketidak jujuran, UAS adalah momok yang menakutkan bagi kami, taruhannya Drop Out, tak terbayang seberapa kecewanya orang tua kami, jika gagal lulus melewati tiap semesternya, biaya kuliah disini mahal, dan konon katanya lulusan Politeknik kami menjamin masa depan para pelajarnya, siapa yang tidak kecewa jika gagal ditengah jalan, bahkan ada pepatah yang bilang “menantu idaman adalah menantu lulusan politeknik ************* sensor, hehe..ya begitulah, UAS, selalu jadi sejarah , bahkan sebagian dari kami selalu datang paling awal untuk mendapatkan posisi paling strategis, sebelum matahari terbit kita sudah standby di gerbang gedung, menunggu teknisi yang akan membuka gerbang gedung, atau masuk lewat jendela kelas yang sempit hingga temanku Dira, terjepit dicelah jendela, siapa yang tidak menertawakan kalau begini? Ya aku bahkan tidak sempat mandi, karena takut duduk didepan dosen, kalau sudah begini nilaiku terancam. Dan itu artinya Drop out.  Aku benar-benar merasa muak sebenarnya, terus dipermainkan rasa takut, tapi kenyataannya aku memang takut tidak lulus, bagaimana perasaan orang tuaku nanti? Orang tuaku bisa jadi bahan gosip orang sekampung, gara-gara anaknya DO, dan bla bla bla. Aku tak menginginkan hal ini, aku terus bertahan meskipun getir, dengan segala ketidaktahuan tentang apa yang aku pelajari.
                Sebenarnya tidak semua teman sekelasku berkelakuan “pecun “ seperti itu, ada Selma yang sholehah anti nyontek dan bahkan menangis kalau dikasih contekan, kelas kami adalah kelas yang heterogen, kelas buangan yang frustasi, kebanyakan kami adalah orang-orang yang dipaksakan kehendaknya, kelas ini seolah menjadi penampungan orang-orang autis yang briliant, semua karakter ada disini, ada Aku yang mencintai seni, dan orang bilang aku adalah seniman, Rerin yang gagal meraih keinginanya sebagai Juru masak, Veny yang bercita-cita sebagai presenter, fika yang terobsesi menjadi programmer, bahkan karena keahliannya dia dijuluki sebagai Roy Suryo,dengan perawakan jangkung, ceking , sedikit botak dan kaku hingga tak heran julukan yang melekat tak hanya Roy Suryo tapi Robot, karena jalannya seperti Robot yang tak berperasaan, bicaranya nyeletuk dan asal-asalan tapi disamping itu dia baik dan setia kawan. Ada  Ara si jago desaign bercita-cita membuka distro, ketika jam kuliah dimulai waktunya habis untuk membuat motif-motif drop dead setelah itu dijual kepada orang-orang bule, Ara bilang, orang bule tidak pernah culas, mereka selalu patuh pada kontrak dan kesepakatan , tidak seperti orang-orang kita yang suka membajak, ada Selma yang setiap kata-katanya diakhiri “Astagfirullah” dia paling religius, tapi bisa membaur, dakwahnya pas, tidak pernah menyakiti, pokoknya sebagai sosok muslimah jilbaber dia asik dan membuat kita nyaman, tidak ada sedikitpun pikiran so munafik atau bla bla bla, ada Aldo si tukang dagang, ditas nya penuh barang-barang selundupan seperti gorengan, coki-coki dan cemilan selundupan lainnya, selundupan? Ya, karena siapapun tidak diperbolehkan membawa makanan ke kelas,  ada fia yang selalu senang menjadi bendaraha karena cita-citanya yang ingin kerja sebagai pegawai bank, yang jelas kelas kami seperti pelangi, semua karakter ada disini, seniman, ustad, ustadzah, pedagang, desaigner, petani, penyiar, dan koki, dan mereka semua yang membuatku betah di kelas. Pokoknya di kelas ini, tidak ada yang culas, tidak ada tokoh antagonis. Walau kadang-kadang selalu mendapat masalah dari jurusan, karena sistem kompromi kita yang menjengkelkan para dosen, kompak dijalan yang kurang benar.hehe…hidup mahasiswa!!!
                Hari-hari dikampus adalah ketidakpastian, mencari kesenangan disini bukanlah hal yang mudah, masuk jam 7 pulang jam 5 sore, buku catatan yang tak boleh terlewat, belum lagi tugas yang membuat kita tak pernah bisa tertidur nyenyak setiap malam, harus mengerjakan laporan praktikum, aturannya ketat dan “gak gue banget”, perempuan sepertiku mana tahan dengan jalan hidup seperti ini, hidup dibawah tekanan, kalau bukan karena solidaritas rekan kerja satu tim, mungkin sudah kabur, bagaimanapun aku harus tanggung jawab untuk kerja rodi.
                Lambat laun keadaan seperti ini membuatku melemah, pelan-pelan aku mulai nakal, nakal dalam artian kreatif, bukan nakal seperti ayam kampus, pada hari-hari tertentu, hari yang menurutku tepat untuk kabur, aku pergi kemana musik berbunyi, mengikuti setiap festival berhadiah, aku gila hadiah karena aku butuh, aku haus prestasi bermusik karena aku ingin mengobati kekecewaanku dengan kuliahku yang sekarang, setidaknya ada hal yang masih membuatku percaya bahwa aku bisa berjalan tanpa kuliahku yang sekarang , dan untuk sementara ini pandanganku agak sedikit matrealis, karena hidup butuh uang, dan uang aku peroleh dari profesiku sebagai musisi. Bukankah menyenangkan ketika hoby kita dibayar?
Keadaan seperti ini terus berjalan ibarat flywheel, semuanya semakin tak terkendali, meski aku sudah mencoba untuk berhenti,  aku tak memikirkan pentingnya kuliahku yang sekarang,terlanjur terlena dengan semua yang kudapatkan, bahkan aku berani mencuri waktu untuk ikut kuliah di salah satu sekolah tinggi seni ternama di kota Bandung, waktu-waktuku habis disana, untuk belajar seni yang sesungguhnya, disana kudapatkan kebebasan jiwa, dan penghargaan yang membuatku damai, tak ada hitungan, tak ada laporan, tak ada rebut-rebutan kursi saat UAS, tak ada jas lab dan wear pack,yang ada adalah pagelaran, pasanggiri dan karawitan, karakterku yang nyeleneh dan berdandan aneh sepertinya cocok sekali dengan kampus ini, aku mencintai kampus ini, kampus pencetak seniman-seniman besar di negeri ini.

bersambung...
                               

Tentang Kemarin

saling memuliakan antara suami-istri

Kamis, 01 Desember 2011 | 1 komentar

Cara Suami Memuliakan Isteri :
  1. Hak rumah tangga dipenuhi
  2. Menyayangi anak di depan isteri
  3. Membawa isteri jalan-jalan
  4. Memuji masakan isteri
  5. Bercerita di malam hari sebelum tidur
  6. Memuji bila terlihat kebaikan isteri
  7. Memberi hadiah
  8. Menjaga akhlaq di depan isteri
  9. Menghias diri di depan isteri
  10. Berdoa untuk isteri, kebaikan di dunia dan akhirat
Cara Isteri Memuliakan Suami :
  1. Senantiasa tawadhu di hadapan suami
  2. Taat perintah suami
  3. Diam ketika suami berbicara
  4. Mengantar suami apabila mau pergi
  5. Berhias rapi di hadapan suami
  6. Memanaki wangi-wangian
  7. Memelihara mulut akar tetap wangi
  8. Menawarkan diri ketika mau tidur
  9. Menjaga kehormatan suami dan keluarga
  10. Qonaah
  11. Tidak keluar rumah tanpa izin suami
  12. Menjaga harta suami

saling memuliakan antara suami-istri

Sanguinis, Melankolis, Koleris, Plegmatis : Ciri-ciri, Kekuatan dan Kelemahan

| 0 komentar

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu kepada teman-teman tentang cirri-ciri, kekuatan, dan kelmahan dari 4 pola dasar watak manusia. Tulisan ini bersumber dari beberapa artikel dan blog yang dapat saling melengkapi yang saya peroleh dari surfing di internet.
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh apabila kita kita memahami cirri, kekuatan, dan kelemahan tiap pola dasa watak manusia, terutama saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi dan kondisi.
Dalam kehidupan rumah tangga, apabila kita kurang memahami watak dari pasangan kita, maka pasangan suami-istri sering bertengkar terus-menerus, Dengan memahaminya, maka kita akan sangat terbantu sekali. Kita dapat mengerti mengapa suami tiba-tiba sangat marah ketika meja kerjanya yang berantakan diatur rapi.
Kita juga dapat memahami mengapa istri kita tidak mau nendengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah, cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya. Seorang ibu pun tak perlu bingung dan pusing oleh watak keras kepala anak–anaknya apabila mampu memahami anak-ananknya.
Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita mudah berjanji dan mudah \ melupakannya, “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Sebagai contoh, seorang pemimpin perlu memahami watak dari para pegawainya, sehingga mengetahui bagaimana harus memperlakukan pegawainya, dan mengetahui bagaimana cara motivasi para pegawainya agar kinerja mereka produktif dan sesuai yang diharapkan..
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada 4 (empat) pola watak dasar manusia, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis.
SANGUINIS (Yang Populer)
Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.
MELANKOLIS (Yang Sempurna)
Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain
Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan :  analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat memperhatikan orang lain.
Kelemaan : cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian).
KOLERIS (Yang Kuat)
Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’  sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.
Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :
Kekuatan : seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam keadaan darurat.
Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.
PLEGMATIS (Cinta Damai)
Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.
Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai
Kelemahan : cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.
Setelah membaca uraian diatas, apakah sekarang anda sudah mengetahui anda masuk golongan apa?Lalu bagaimana dengan orang-orang terdekat anda, mereka masuk golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda berperilaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki waak yang identik seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya `kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia, beberapa diantaransebagai berikut ini :
KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur orang, tetapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
KOLERI MELANKOLIS
Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis, tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia, tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami-istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, tempatkanlah orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang sanguinis. Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan, maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan masing-masing pmempunyai kekuatan dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa orang koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa orang plegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik, sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya orang sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai tujuannya, atau `membakar’ orang plegmatis agar segera bertindak saat itu juga. ”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!


http://blognyayogi.wordpress.com/category/kepribadian-dan-karakter/

Sanguinis, Melankolis, Koleris, Plegmatis : Ciri-ciri, Kekuatan dan Kelemahan

Cara dan gaya komunikasi dengan orang lain berdasarkan golongan darah

| 0 komentar

Ada beberapa manfaat positif apabila kita memiliki pengetahuan seputar golongan darah, salah satunya adalah kita dapat mengetahui bagaimana cara dan gaya berkomunikasi kita dengan orang lain berdasarkan golongan darah mereka. Berkomunikasi dengan orang bergolongan darah A akan berbeda ketika kita berkomunikasi dengan orang bergolongan darah B, O, atau AB.
Tulisan ini untuk melengkapi tulisan saya sebelumnya yang membahas mengenai karakter orang lain berdasarkan golongan darah.
Berikut ini adalah uraian mengenai cara dan gaya berkomunikasi dengan orang lain berdasarkan golongan darah.
Cara dan Gaya Komunikasi Dengan Orang Bergolongan Darah A
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang yang memiliki golongan darah A :
1. Jangan berbicara dengan topik yang konfrontatif karena mereka tidak suka membuat konfrontasi.
2. Berbicaralah dengan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan terkadang konservatif.
3. Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah orang yang perfeksionis.
4. Mintalah pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk hal ini.
5. Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Artinya, jangan sampai mereka merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman.
6. Jangan berlebih dalam memberi pujian karena akan membuat mereka ragu dengan ketulusan anda.
Cara dan Gaya Komunikasi Dengan Orang Bergolongan Darah B
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang yang memiliki golongan darah B :
Mereka lebih praktis, egois, kreatif, optimis dan bebas dalam berpikir. Mereka cenderung mengerjakan segala sesuatu secara individual. Oleh karena itu, di Jepang, untuk membentuk sebuah tim yang kuat, maka orang golongan darah B ini biasanya kurang dilibatkan.
Berikut ini adalah pedoman gaya komunikasi dengan orang bergolongan darah B :
1. Jangan memulai pembicaraan tanpa mengakhirinya.
2. Berbicaralah berdasar data dan fakta yang akurat.
3. Jika mengajak kerjasama, pastikan bahwa mereka bersedia.
4. Jangan menggunakan gaya bicara yang terburu-buru.
5. Jangan terburu-buru saat bicara..
6. Berbicaralah dengan jelas yang rasional.
Orang yang memilki golongan darah B lebih suka mendengarkan uraian rinci dan runtun. Mereka suka ada awal dan akhir dari sebuah percakapan. Karena mereka sangat concern dengan apa yang telah dimulai untuk dapat diakhiri. Mereka tidak suka orang yang berbicara secara tidak jelas dan tanpa pertimbangan rasional karena mereka lebih menggunakan nalar rasio-nya daripada perasaannya.
Cara dan Gaya Komunikasi Dengan Orang Bergolongan Darah O
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang yang memiliki golongan darah O :
1. Berbicaralah dengan semangat dan penuh vitalitas yang sesuai ritme mereka yang penuh dengan energi.
2. Berbicaralah dengan menggunakan kata –kata yang positif dan optimis.
3. Ketika mengikat sebuah kontrak, pastikan dengan tegas bahwa mereka komit dengan apa yang telah disepakati dan dapat bertanggung jawab.
4. Berkatalah jujur agar tetap dipercaya.
5. Gunakan bahasa tubuh yang penuh keceriaan dan semangat.
Orang dengan golongan darah O paling suka berkomunikasi dengan mereka yang penuh semangat. Orang-orang yang tidak memiliki semangat hidup yang baik sulit menjadi teman dekat orang golongan ini. Karena merka selalu semangat sejalan dengan vitalitas yang mereka miliki. Mereka akan dapat berkomunikasi berjam-jam dengan orang yang cocok dan dapat mengikuti ritme bicara mereka yang sangat optimistis dan motivatif.
Cara dan Gaya Komunikasi Dengan Orang Bergolongan Darah AB
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang yang memiliki golongan darah AB :
Dengan karakter yang mudah berubah-ubah tergantung kondisi mood tertentu, orang-orang dengan golongan darah AB tentu masih dapat diambil ‘hatinya’ ketika kita berkomunikasi dengan mereka agar mencapai tujuan yang ingin kita raih. Gaya komunikasi yang perlu diterapkan adalah seperti tersebut di bawah ini:
1. Pertama-tama, ikuti dulu alur pembicaraan mereka.
2. Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
3. Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih panjang jika hal itu diinginkan.
4. Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
5. Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka menentukan sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
6. Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit mengingat..
Orang dengan golongan darah ini memang sedikit kurang beruntung di Jepang karena dianggap yang paling lemah dan tidak dapat dipercaya. Namun, hal ini tentu sangat kasuistis.
Silahkan pelajari dengan saksama seluruh cara dan gaya komunikasi dengan orang lain berdasarkan golongan darah masing-masing.
Semoga uraian di atas dapat menjadi nilai tambah dan dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Sumber : http://www.untukku.com

Cara dan gaya komunikasi dengan orang lain berdasarkan golongan darah

Mengenali personality orang lain secara cepat

| 0 komentar


















Apakah kita bisa mengenali karakter dasar orang lain meskipun baru 30 menit ketemu? Jawabannya adalah bisa, tapi yang harus kita ingat adalah kebanyakan kita merupakan kombinasi dari karakter yang ada. Gunakan cara berikut sekedar untuk menemukan clue awal yang perlu Anda konfirmasikan kemudian.
Lihat sorot matanya :
=> Jika sorot matanya sering berbinar dan tampak ceria, pupil matanya cenderung besar, maka dia seorang sanguinis
=> Jika sorot matanya terlihat tajam, dan berani bertatap pandangan lama, maka dia seorang koleris
Perhatikan cara dia berbicara :
=> Jika dia banyak bicara dan tertawa, heboh, serta punya banyak guyonan, suka ngerjain orang, maka dia sanguinis
=> Jika dia sering menggunakan perkataan yang menunjukkan banyak hal yang dipertimbangkan, misalnya kata “tergantung”, lihat nanti, maka dia seorang melankolis
=> Jika mendengarin orang lain bicara dia sering bersikap non verbal tangan ke wajah, maka dia seorang melankolis
=>Klo dia sering bilang “minta maaf” atau semacamnya, maka dia melankolis tanah
=> Jika gaya bicaranya pelan, lebih suka mendengarkan ketika ada dalam sebuah perkumpulan, pendengar yang baik, maka dia seorang plegmatis
Perhatikan sikap tubuhnya :
=> Jika dia sedang bicara seluruh wajah dan kebanyakan anggota tubuhnya ikut gerak untuk memperkuat pesan, maka dia seorang sanguinis
=> Jika dia duduk dia tidak bisa diam, maka dia seorang sanguinis
=> Jika duduk sikapnya tegak, gayanya defensif dan/atau superior, maka dia seorang koleris
=> Jika duduk sikap non verbalnya tampak seperti orang yang sedang mengevaluasi, misalnya tangan di dagu, tangan di pipi, maka dia seorang melankolis
=> Jika duduk pinggangnya lebih dekat atau menyentuh alas duduk, maka dia plegmatis
Lihatnya sikap dia ke orang lain:
=> Jika dia tidak sungkan bertanya2 dan ngomongin rahasia orang lain, maka dia seorang sanguinis
=> Jika dia tiba-tiba membetulkan kerah baju Anda yang melenceng, mengambilkan ballpoin orang lain yang jatuh meski agak jauh dari posisinya, maka dia seorang koleris
=> Jika dia secara otomatis cenderung suka menyuruh orang atau sangat gigih membuat orang lain menerima pendapatnya, maka dia seorang koleris
=> Jika dia sepertinya sangat tidak keberatan untuk beda pendapat hingga sampai berdebat dengan orang lain, maka dia seorang koleris
=> Jika dia sangat sensitif pada bagaimana orang lain memberi tanggapan, maka dia seorang melankolis
=> Jika dia bisa menangis atas cerita orang lain, maka dia seorang melankoli
=> Jika dia seorang penurut bahkan hampir tidak bisa menolak atau malah tidak bisa menolak permitaan orang lain, maka dia seorang plegmatis
Lihat caranya berpakaian:
=> Jika pakaiannya relatif paling) trendi, warnanya sangat mencolok sehingga dia tampak berbeda dengan orang lain, maka dia seorang sanguinis udara
=> Jika dia sering minta baju, tas atau apapun yang dia miliki dikomentari teman-temannya, maka dia seorang sanguinis
=> Jika model pakaian konservatif (i.e. bukan motif berani, kemeja dimasukkan, maka dia seorang melankolis
=> Dari cara dia berpakian, kita sudah bisa mendapatkan clue awal bahwa yang paling mudah terlihat adalah kaum sanguinis, dimana penampilan dan perilakunya memang sedemikian mencolok. Dan jika mau menemukan kaum plegmatis atau melankolis, maka cari yang tidak begitu tampak mencolok.
Perhatikan ketika dia harus mengambil keputusan :
=> Bila mikirnya lama, dan ketika ditanya dia memberikan buanyak sekali pertimbangan, maka dia seorang melankolis bumi
=> Bila berpikir lama, dan dia sangat terlihat tidak sedang berpikir keras dan dia lebih suka nurut dengan keputusan yang sudah ada, maka dia seorang plegmatis
=> Bila berpikir cepat, dan itu karena dia tahu manakah alternatif yang paling atau lebih menyenangkan, maka dia seorang sanguinis
Yang harus diperhatikan ketika kita baru saja berkenalan :
Dengan sanguinis
=> Ingat bahwa dia senang pujian, ketika dia bercanda sebaiknya Anda tertawa. Anda boleh2 meledek dia, tapi berhati-hatilah untuk tidak mengkritik dia
Dengan koleris
=> Ingat bahwa dia suka ketika orang lain memberi pengakuan atau apresiasi akan prestasi dia. Biarkan dia banyak bicara dan bersikap dominan. Anda tak harus sepakat dengan dia, tapi sebaiknya Anda terlihat mendengarkan dengan baik apa yang dia sampaikan
=Dengan melankolis
=> Ingat bahwa dia tidak suka pembicaraan yang terlalu basa basi. Hati-hati jika meledek dia. Perasaannya lebih sensitif daripada yang lain. Tidak perlu juga mengkritik dia karena biasanya para melankolis mampu mengkritisi dirinya
Dengan plegmatis
=> Ingat bahwa kita tidak punya terlalu banyak larangan. Plegmatis adalah kaum yang paling easy going dan enak diajak ngobrol
Untuk menhadapi setiap karakter yang berbeda, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka  hindarkan, kemudian kita dapat bersikap yang tepat.
Anda bisa mengacu pada daftar berikut. Sebagai catatan, daftar yang berikut ini akan paling terlihat pada anak-anak atau remaja atau mereka yang mencapai ekstrimitas. Ingat bahwa karakter kita biasanya kombinasi.
Untuk sanguinis :
=> Mereka membutuhkan : perhatian, dukungan, kasih saying, dan penerimaan
=> Mereka menhindari : tugas membosankan, rutinitas, kritik, detail, sasaran terlalu tinggi
Untuk koleris
=> Mereka membutuhkan : pengharapan prestasi, peluang memimpin, dan partisipasi dalam memutuskan
=> Mereka menghindari ; istirahat,  kebosanan,dan  permainan yang tidak mungkin dimenangkan
Untuk melankolis
=> Mereka membutuhkan : kepekaan keinginan, kualitas prestasi, ruang sendiri, ketenagan, dukungan (sensitivity-support-space-silence)
=> Mereka menhindari : keributan, urusan sepele, diolok-olik,dan kebosanan
Untuk plegmatis
=> Mereka membutuhkan : relaksasi dan santai, perhatian, pujian, dan motivasi
=> Mereka menghindari : konflik atau konfrontasi, inisiatif, keputusan, kerja ekstra, dan  tanggung jawab
Silahkan bagi teman=teman yang ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana cara mengenali keempat karakter yg ada
Selamat mencoba dan semooga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita.
Catatan : Tulisan ini didasarkan pada wawasan Personality Plus
Sumber : http://akumencintaimu.wordpress.com

Mengenali personality orang lain secara cepat

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger