Apakah kita bisa mengenali karakter dasar orang lain meskipun baru 30 menit ketemu? Jawabannya adalah bisa, tapi yang harus kita ingat adalah kebanyakan kita merupakan kombinasi dari karakter yang ada. Gunakan cara berikut sekedar untuk menemukan clue awal yang perlu Anda konfirmasikan kemudian.
Lihat sorot matanya :
=> Jika sorot matanya sering berbinar dan tampak ceria, pupil matanya cenderung besar, maka dia seorang sanguinis
=> Jika sorot matanya terlihat tajam, dan berani bertatap pandangan lama, maka dia seorang koleris
Perhatikan cara dia berbicara :
=> Jika dia banyak bicara dan tertawa, heboh, serta punya banyak guyonan, suka ngerjain orang, maka dia sanguinis
=> Jika dia sering menggunakan perkataan yang menunjukkan banyak hal yang dipertimbangkan, misalnya kata “tergantung”, lihat nanti, maka dia seorang melankolis
=> Jika mendengarin orang lain bicara dia sering bersikap non verbal tangan ke wajah, maka dia seorang melankolis
=>Klo dia sering bilang “minta maaf” atau semacamnya, maka dia melankolis tanah
=> Jika gaya bicaranya pelan, lebih suka mendengarkan ketika ada dalam sebuah perkumpulan, pendengar yang baik, maka dia seorang plegmatis
Perhatikan sikap tubuhnya :
=> Jika dia sedang bicara seluruh wajah dan kebanyakan anggota tubuhnya ikut gerak untuk memperkuat pesan, maka dia seorang sanguinis
=> Jika dia duduk dia tidak bisa diam, maka dia seorang sanguinis
=> Jika duduk sikapnya tegak, gayanya defensif dan/atau superior, maka dia seorang koleris
=> Jika duduk sikap non verbalnya tampak seperti orang yang sedang mengevaluasi, misalnya tangan di dagu, tangan di pipi, maka dia seorang melankolis
=> Jika duduk pinggangnya lebih dekat atau menyentuh alas duduk, maka dia plegmatis
Lihatnya sikap dia ke orang lain:
=> Jika dia tidak sungkan bertanya2 dan ngomongin rahasia orang lain, maka dia seorang sanguinis
=> Jika dia tiba-tiba membetulkan kerah baju Anda yang melenceng, mengambilkan ballpoin orang lain yang jatuh meski agak jauh dari posisinya, maka dia seorang koleris
=> Jika dia secara otomatis cenderung suka menyuruh orang atau sangat gigih membuat orang lain menerima pendapatnya, maka dia seorang koleris
=> Jika dia sepertinya sangat tidak keberatan untuk beda pendapat hingga sampai berdebat dengan orang lain, maka dia seorang koleris
=> Jika dia sangat sensitif pada bagaimana orang lain memberi tanggapan, maka dia seorang melankolis
=> Jika dia bisa menangis atas cerita orang lain, maka dia seorang melankoli
=> Jika dia seorang penurut bahkan hampir tidak bisa menolak atau malah tidak bisa menolak permitaan orang lain, maka dia seorang plegmatis
Lihat caranya berpakaian:
=> Jika pakaiannya relatif paling) trendi, warnanya sangat mencolok sehingga dia tampak berbeda dengan orang lain, maka dia seorang sanguinis udara
=> Jika dia sering minta baju, tas atau apapun yang dia miliki dikomentari teman-temannya, maka dia seorang sanguinis
=> Jika model pakaian konservatif (i.e. bukan motif berani, kemeja dimasukkan, maka dia seorang melankolis
=> Dari cara dia berpakian, kita sudah bisa mendapatkan clue awal bahwa yang paling mudah terlihat adalah kaum sanguinis, dimana penampilan dan perilakunya memang sedemikian mencolok. Dan jika mau menemukan kaum plegmatis atau melankolis, maka cari yang tidak begitu tampak mencolok.
Perhatikan ketika dia harus mengambil keputusan :
=> Bila mikirnya lama, dan ketika ditanya dia memberikan buanyak sekali pertimbangan, maka dia seorang melankolis bumi
=> Bila berpikir lama, dan dia sangat terlihat tidak sedang berpikir keras dan dia lebih suka nurut dengan keputusan yang sudah ada, maka dia seorang plegmatis
=> Bila berpikir cepat, dan itu karena dia tahu manakah alternatif yang paling atau lebih menyenangkan, maka dia seorang sanguinis
Yang harus diperhatikan ketika kita baru saja berkenalan :
Dengan sanguinis
=> Ingat bahwa dia senang pujian, ketika dia bercanda sebaiknya Anda tertawa. Anda boleh2 meledek dia, tapi berhati-hatilah untuk tidak mengkritik dia
Dengan koleris
=> Ingat bahwa dia suka ketika orang lain memberi pengakuan atau apresiasi akan prestasi dia. Biarkan dia banyak bicara dan bersikap dominan. Anda tak harus sepakat dengan dia, tapi sebaiknya Anda terlihat mendengarkan dengan baik apa yang dia sampaikan
=Dengan melankolis
=> Ingat bahwa dia tidak suka pembicaraan yang terlalu basa basi. Hati-hati jika meledek dia. Perasaannya lebih sensitif daripada yang lain. Tidak perlu juga mengkritik dia karena biasanya para melankolis mampu mengkritisi dirinya
Dengan plegmatis
=> Ingat bahwa kita tidak punya terlalu banyak larangan. Plegmatis adalah kaum yang paling easy going dan enak diajak ngobrol
Untuk menhadapi setiap karakter yang berbeda, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka hindarkan, kemudian kita dapat bersikap yang tepat.
Anda bisa mengacu pada daftar berikut. Sebagai catatan, daftar yang berikut ini akan paling terlihat pada anak-anak atau remaja atau mereka yang mencapai ekstrimitas. Ingat bahwa karakter kita biasanya kombinasi.
Untuk sanguinis :
=> Mereka membutuhkan : perhatian, dukungan, kasih saying, dan penerimaan
=> Mereka menhindari : tugas membosankan, rutinitas, kritik, detail, sasaran terlalu tinggi
Untuk koleris
=> Mereka membutuhkan : pengharapan prestasi, peluang memimpin, dan partisipasi dalam memutuskan
=> Mereka menghindari ; istirahat, kebosanan,dan permainan yang tidak mungkin dimenangkan
Untuk melankolis
=> Mereka membutuhkan : kepekaan keinginan, kualitas prestasi, ruang sendiri, ketenagan, dukungan (sensitivity-support-space-silence)
=> Mereka menhindari : keributan, urusan sepele, diolok-olik,dan kebosanan
Untuk plegmatis
=> Mereka membutuhkan : relaksasi dan santai, perhatian, pujian, dan motivasi
=> Mereka menghindari : konflik atau konfrontasi, inisiatif, keputusan, kerja ekstra, dan tanggung jawab
Silahkan bagi teman=teman yang ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana cara mengenali keempat karakter yg ada
Selamat mencoba dan semooga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita.
Catatan : Tulisan ini didasarkan pada wawasan Personality Plus
Sumber : http://akumencintaimu.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar