Disaat Istri Harus Mengerti

Sabtu, 24 Maret 2012


OKe ini adalah tulisan yang realistis,..

Disaat remaja, saat aku masih gadis, masih berjalan semaunya, masih berkata seenaknya, dan masih asik dengan teman-teman, yang ku pikirkan tentang menikah adalah seperti cerita seorang putri yang tinggal di kerajaan. Dramatis, Romantis, taman bunga, coklat merah hati, Pangeran tampan yang super perfect,dan semuanya yang serba indah...

tapi... sekarang setelah aku menjalani semuanya, dengan segala pahit manisnya, pernikahan itu tidak se SEMPURNA itu... pernikahan adalah sekolah yang penuh ujian untuk naik kelas setiap tahunnya, dan lulus menghadapi ujian dengan prestasi yang membanggakan...kita harus banyak latihan, untuk bisa dan terbiasa memecahkan persoalan yang sulit...

begitulah rasanya menikah, sama seperti sekolah, tidak mudah dan tidak susah. ada semangatnya, ada malasnya, ada sakitnya, lengkap pokoknya...banyak variable yang tidak bisa dijelaskan satu-persatu. dan banyak hal yang harus dijaga, karena sikap yang SEMBRONO, bisa membuat keadaan menjadi sensitif...

SUAMI, 
berbicara tentang suami, adalah berbicara tentang laki-laki...
dan definisiku mengartikan laki-laki seperti ini...

"Laki-laki mempunyai bagian paling misterius yang tak mampu diterka, tak mampu diprediksi, dan sulit dimengerti, kadang ia liar, kadang ia sendu, kadang ia diam dan hening, dan kadang ia meledak-ledak, bagian itu tak sama seperti bagian yang dimiliki perempuan, jauh lebih misterius dan membingungkan, dan bagian itu adalah HATINYA "...

laki-laki itu punya tanggung jawab yang luar biasa. tidak hanya atas dirinya sendiri. tapi tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, yang telah diberi keistimewaan lebih oleh Alloh, dari perempuan. 

jika dia adalah seorang KAKA, dia bertanggung jawab, atas ibu dan adik-adiknya, 

jika dia adalah seorang SUAMI, dia bertanggung jawab atas ibu, istrinya dan saudaranya yang lain

jika dia adalah seorang AYAH, dia bertanggung jawab atas Ibu, istrinya dan anaknya dan saudaranya yang lain..

 sebenarnya beban yang dipikul laki-laki (apalagi seorang suami atau Ayah) itu banyak, banyak sekali, mencari nafkah dengan tuntutan hidup yang kian lama kian mencekik bukanlah hal yang spele, berapa banyak yang harus dipenuhi, bagaimana agar istrinya dan keluarganya bisa sejahtera.. itulah yang dipikirkan seorang laki-laki ketika dia sudah berumah tangga. oke, itu adalah hal yang sangat wajar...tapi bagaimana jika kasusnya, tidak hanya sebatas urusan mencari nafkah? jika masalahnya yang dihadapi begitu kompleks dan mendesak, otomatis, tanggung jawabnya, pikirannya, hatinya pun lebih rumit. keadaan tak selalu diatas, dan emosipun tidak selalu stabil..


Disinilah peran seorang istri amat sangat dibutuhkan..
hindari sikap yang tidak menyenangkan hati suami seperti :
- menuntut perhatian suami yang ekstra
- mengutarakan banyak keinginan yang malah tambah bikin pusing walaupun cuman pengen di sms 
- berkata-kata yang gak perlu, sebaiknya ya berkata yang standar2 aja.. "sayang jangan lupa makan, sayang solat tepat waktu ya.., semangat"
- mencurigai dengan tajam, (suudzon) awal dari pertengkaran, hindari berfikiran buruk ya pokoknya
- semua hal yang bisa bikin suami ga enak hati...

bijaknya seorang istri, memberi ruang, untuk meredam segala hal yang membuat seorang suami gelisah.
- jika ia sedang ingin sendiri, ikutilah, dan kita cukup tersenyum dari jauh.. "takecare ya sayang... jangan lama-lama sendirinya, Bunda kangen"
- jika ia sedang ingin melakukan kesibukan, tanpa ada campur tangan siapapun, ya ikutilah..
- jangan pernah lelah berdo'a , meminta dengan tulus kepada Alloh
- positif thinkinglah dalam situasi apapun
- jadilah seorang penghibur, tidak harus selalu dengan melucu atau membuatnya tertawa, tapi cukup dengan mengerti keadannya. adalah dukungan paling berarti yang paling ia butuhkan...

dan satu hal yang perlu diingat, terkadang ketika seseorang sedang menceritakan semua isi hatinya, dia tidak membutuhkan solusi yang hebat, tapi dia hanya menginginkan pendengar yang baik... disaat inilah seorang istri harus mengerti, menyikapi dengan lembut, pelan-pelan dalam mengartikan keadaan, karena cara itulah yang bisa menjaga kedua hati agar tidak terluka oleh amarah.


buang ego sebagai wanita yang serba harus dimengerti, 
buang ego sebagai wanita yang serba harus dilindungi
dan cukuplah Alloh yang menjamin semuanya,  karena orang yang kita sayangi sekalipun, tidak selamanya ada untuk kita, kadang dia ingin sendiri, kadang ia pun bingung dengan dirinya dan hidupnya... dan disaat seperti itulah wanita harus mengerti, untuk apa Alloh menciptakan rasa hawatir dan segalanya yang membut tidak enak hati???  untuk apa??? untuk selalu mengingatNya, dalam keadaan apapun, karena dia yang punya sgalanya, kasih sayang tanpa pamrih untuk orang-orang yang selalu mengerti ..
wallahu a'lam..




best regard : 
Nurul Hidayah...istri yang selalu berusaha untuk mengerti...
 

 



 

 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger