MENGAPA AUDIT ENERGI

Minggu, 18 September 2011



[(Oleh Firdaus Hanif, pernah dimuat di www.plnjateng.co.id)]

Kebanyakan bangunan komersial dan industri sudah lama beroperasi dan memiliki kecenderungan boros energi. Masih terdapat sebuah solusi untuk bangunan yang demikian. Solusi ini bernama audit energi. Audit energi lebih baik dilakukan sesegera mungkin.

Sebuah tulisan di Harian Kompas, 28 Mei 2008 menyebutkan, biaya operasional perkantoran dan industri untuk penggunaan energi saat ini mencapai rata-rata 30-40 persen. Melalui program audit energi, penggunaan energi tersebut umumnya masih dapat dihemat. Bahkan, hanya dengan perubahan perilaku, penghematan bisa dicapai minimal 5 persen.

Tulisan lain di Harian Umum Suara Merdeka, 11 Oktober 2004, Ir Kosasih Abbas dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mengemukakan bahwa hasil audit mereka lakukan di Gedung Plaza Permata Jakarta bisa menghemat energi hingga 15,08 persen.
Penghematan energi tidak hanya sekedar mematikan atau mengganti alat listrik dengan alat hemat energi, namun juga harus ada perencanaan yang berkesinambungan.

So,
Audit energi adalah suatu kegiatan utama dalam rangka penerapan konservasi energi secara total. Konservasi energi dapat diartikan sebagai kebijakan untuk mengefisienkan pemakaian energi dengan cara demand side management (DSM). Audit energi akan mempengaruhi pola konsumsi energi sehingga meningkatkan kinerja sistem dan mengurangi biaya energi.

Hambatan yang dihadapi dalam konservasi energi antara lain: biaya investasi, dan budaya hemat energi masih sulit diterapkan. Kurangnya pengetahuan terhadap teknologi yang efisien juga merupakan kendala dalam praktek konservasi energi. Sisi lainnya, komitmen manajemen adalah kunci dari keberhasilan konservasi energi.
Namun demikian, hambatan di atas bukanlah menjadi penghambat bagi kita bila kita telah mengetahui manfaat audit energi.

Pelaksanaan Audit Energi
Pelaksanaan audit energi secara urut sebagai berikut:
1.Pertemuan Pendahuluan
Pertemuan dengan orang-orang kunci perusahaan/bangunan tentang tujuan audit energi.
2.Wawancara audit
3.Initial Walk-trhough tour
Suatu survei sekilas untuk mendapatkan gambaran umum opersional sistem yang ditinjau, mencatat potensi penghematan secara sekilas.
4.Pengumpulan data rinci
Data yang diambil antara lain: tingkat pencahayaan, tingkat kelembaban dan suhu ruangan, grafik beban harian, daftar peralatan elektonik yang dimiliki serta jadwal pengoperasian peralatan tersebut.
5.Identifikasi awal peluang hemat energi (PHE)
Menyusun peluang hemat energi (PHE) dari data yang diperoleh.
6.Pelaporan audit energi
Laporan ini berisikan executif summary, pendahuluan (tujuan pelaksanaan audit energi), deskripsi peralatan dan prosedur kerjanya, analisis rekening energi, daftar PHE, analisis biaya dan penghematan, evaluasi ekonomi, rekomendasi berupa rencana aksi energi, dan rancangan program monitoring.
7.Energy action plan
Rencana aksi energi adalah bagian dari pelaporan audit energi. Rencana aksi energi harus benar-benar diterapkan.

Penerapan rencana aksi energi memastikan program audit energi memberi manfaat yang luar biasa bagi perusahaan, industri, atau bangunan komersil.
Tunggu apa lagi? Rencanakanlah program audit energi di lingkungan perusahaan Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger