CINTA TAK SAMPAI, CERITA Dd tentang Hatinya...

Minggu, 24 Juli 2011


Bismillah...
Hai Rul apa kabar? lumayandah lama kita gak ketemu, seingat Dd terakhir kita ketemu pas idhul adha, bener ga sich??

Sebetulnya gak ada hal lain yang ingin Dd bicarakan ma Rul selain suatu bisikan hati yang tak sempat terucap saat lidah tak mungkin lagi berkata, saat jiwa ini tak sanggup menahan rasa yang semestinya ku buang hingga sirna. kau terlalu berharga untuk kucinta, kau terlalu sayang untuk ku puja. dosa terbesar karna ku tlah cintaimu, saat kau sudah bersanding dengannya..

Pertama mengenalmu tak sedikitpun simpatiku tertuju padamu, kau tak lebih dari seorang wanita biasa lainnya, kau mawar indah yang merekah, namun durimu tajam mampu goreskan luka, akhirnya ku tahu hanya satu orang yang mampu luluhkan hatimu hingga duri tajam tak mampu menembus jemari tangannya DAN ORANG ITU BUKAN AKU!!!

Alangkah bodohnya aku!! menjadikanmu sandaran hati dikala kuduka dan bahagia. meskipun ku tahu kau hanya akan setia pada dirinya yang telah berabad lamanya singgah dihatimu. ku layaknya debu dijalanan yang menghalau perjalanan cintamu. ku tak lebih dari seorang pecundang yang selalu mengharapkan cintamu

Librasti,
aku sungguh tak mengerti jalan pikiranmu yang selalu membuatku resah dengan tingkah lakumu, kau terlihat begitu polos dan sederhana namun dibalik semua itu kau menyimpan kekuatan besar untuk luluhkan hatiku.

Mizan,
ku akui memang bukan pujangga cinta yang mampu mengorbankan segalanya demi cinta yang ku tahu hanyalah mencintai dan dicintai. setiap detik, menit, jam, minggu hingga berbulan-bulan ku selalu belajar mengartikan semua pengorbananmu padaku hingga detik ini aku masih tak sanggup mengartikan semua itu.

Ahisa,
setelah kutempuh jalan yang panjang , setelah kudaki gunung yang tinggi akhirnya ku pun bertekad akan tetap memperjuangkan cintaku padamu!!! sehingga aku yakin, seberapa pantasnya ku dicintai olehmu, atau mungkin tidak sama sekali yang ada hanyalah sebatas simpati tanpa adanya empati, apalagi cinta..

Nurul..
tepat tanggal 27 November 2007 lalu kau sempat menulis sepucuk surat untukku. rumah sakit, itu jadi saksi bisu betapa ku merindukanmu, dari sudut matamu menetes sebuah rasa yang tak pernah ku rasakan sebelumnya, dari isyarat tubuhmu menggambarkan betapa kau pun mencintaiku..

Hidayah..
relakah kau mengorbankan cintamu demi kebahagiaan orang lain???
relakah kau menyakiti hatimu sendiri demi cintanya padamu???
SADARKAH KAU?? atas semua yang telah kita lakukan , bermain tanpa aturan disekitar tebing yang curam??
MENGAPA???MENGAPA???MENGAPA???
kau selalu berikan harapan yang kosong padaku?
kau tega mempermainkan cintaku?
kau tega goreskan luka dihatiku?


kau bilang kau tak cintainya, hanya saja kau menghargainya,
tapi semua itu terjawab sudah!
semua itu hanya omong kosong belaka
mengapa kau tak jujur padaku bahwa kau sangat mencintainya bahkan 7 sumpah kau aka tetap setia kepadanya??
tidakkah kau rasakan getar hatiku ini?
tidakkah kau lihat maksud pandangan mata ini?
pernahkah kau pikirkan nasib jiwa ini yang telah terlanjur kau sakiti?

aku yakin sebenarnya kau tahu bahwa aku sangat cintaimu, dari caraku memandangmu dari caraku berbicara padamu dan yang lainnya, namun kau hanya bisa memberiku harapan kelabu...

best regards Dd...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger