surat lama, aku tak menyangka masih ada, kertasnya sangat lusuh!!!

Minggu, 24 Juli 2011


Bandung, 22 Desember 2007

ketika hati menjadi pedih tanpa arti dan semua bongkahan es mencair di kesenduan matahari, aku hanya bisa terdiam, menangisi lautan sampai ombak-ombak menghancurkan keteguhan samudra, pertahankan kerinduan abadi di peti mati sang bumi.

mungkin impian selama ini hanyalah bayangan di batas kesadaran yang tak mungkin untuk dicapai, dan tidurku pun hanyalah pemisah antara hidup dan mati.

sebenar-benarnya cinta tak akn berhianat, adapun setia pasti akan disebut, sampai nyawa memisahkan dari kefanaan.. "AKU CINTA DIA"

tapi mungkinkah tanda tanya dan semua bencana yang mengalir dalam aliran darah jiwaku terjawab hanya dengan kata "BAHAGIA" dan menerima semua takdir terpahit untuk dipersembahkan pada sang karma? entahlah aku masih mencari jati diri yang bisa membawa namamu utuh tanpa cela..

mengapa dunia memandangku begitu sinis? dan kelahiranku pun tidak disampbut dengan suara adzan? apakah karena aku tak bisa sempurna? seperti fantasi tertinggi yang memiliki angan serupa makhluk-makhluk maha karya.

aku disini masih terasing, menunggu kepastian , bukan hanya kepastian tapi hasil akhir dari semua cerita yang sudah ku ukir di kitab sang pencipta.

22 Desember 2007
Tuhan , jangan matikan aku sebelum aku bisa berbuat banyak untuk orang-orang di sekitarku, dan amal-amalku cukup menyelamatkan kehidupan abadiku, sampai langit dan bumi tidak mengutukku. ku mohon dengan sangat...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger