Surat Kebingunngan Feri Syaeful Nurdin. In memoria...

Minggu, 24 Juli 2011


14 Juli 2010

Dear Mizan,
setiap hari  ku ingat sikapmu dan kenangan bersamamu....

neng, Aa ga tau harus gimana menghadapi situasi saat ini yang aa rasakan penuh kegelisahan. kapan akhirnya aa juga ga tau.. Neng maafin aa ya, bukan maksud aa lari dari masalah.. ini merupakan solusi yang tepat untuk saat ini. dengan melupakan sejenak semua hal yang pernah dan sedang terjadi. hasilnyapun aa ga pernah tau seperti apa? tapi yang jelas aa tidak berarti bagi siapapun..

selangkah-selangkah dan merangkak setiap detik berat sekali. menjalani hidup ini. keluarga aa pun jadi taruhannya, memang susah dimengerti ini semua. aa rasakan tangisan Ibu aa dalam hati yang membuat Aa enggan berkomunikasi dengan keluarga. Bapak Aa dah tua, adik aa dah tumbuh besar dan dewasa tapi aa sendiri masih jadi HAMA penyakit bagi keluarga Aa

sementara itu Neng pun kebawa-bawa dengan masalah ini, aa tidak mampu berkata apapun terhadap orang yang aa sayangi yang bisa aa lakukan hanya menulis surat ini, kalau neng mau membalas surat ini aa kasih alamatnya ya...

MISS YOU SO LITTLE SISTER... Aa tidak akan pernah melupakan planning yang pernah kita buat.
wassalamu'alaikum..
Feri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 MIRROR | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks | Powered by Blogger